Rabu, 11 Maret 2009

Busana Muslim

oleh perempuan sedunia, bagaimana dengan versi busana muslimahnya?

Seperti Anda tahu, klasik tidak sama dengan tidak trendi. Kaum penikmat fashion mengatakan dalam klasik tercermin kemapanan gaya yang dipresentasikan melalui beberapa ciri dasar:
• Material berkualitas
• Minim ornamen
• Jahitan super rapi
• Warna basic (hitam, putih, abu-abu, maroon)
• Polos, atau bila bermotif berkisar kotak-kotak, atau garis-garis.
• ‘Pantang’ terlihat ketingalan zaman

Dengan rumusan gaya seperti itu, pemakainya berada dalam jalur ‘aman’, dan sophisticated.

Gamis, Salah Satunya
Busana muslim, seringkali diidentikkan dengan busana yang dikenakan oleh perempuan Timur Tengah. Sehingga segala yang klasik, tidak selalu dihubungkan dengan karakter seperti disebutkan di atas, tetapi kerapkali dikaitkan dengan wujud busana khas negeri itu, seperti jelabah, atau abaya.

Di Indonesia sendiri, katakanlah 20 tahun yang lalu, busana muslimah tumbuh dari kelompok kecil, seperti kelompok pengajian atau lingkungan pesantren. Saat itu, dinamika perempuan yang mengenakannya tentu tidak sama dengan perempuan masa kini. Gamis, yaitu gaun panjang bersiluet H, atau A cukup populer dan dicap sebagai salah satu yang klasik. Pilihan lainnya, paduan blus atau rok panjang bersiluet full. Saat itu, material yang diterapkan masih terbatas pada bahan-bahan tebal, kaku dalam warna-warna gelap.
Di masa kini, ‘batasan’ klasik busana muslim ini kadang membuat ‘alergi’. Gamis dipandang kurang mendukung gerak serta kebutuhan pemakainya, sehingga seringkali hanya dikenakan pada kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya pada acara jamuan, atau kegiatan agama. Karena hanya dipakai secara terbatas, desain yang diterapkan pun menjadi sempit.
Beruntung trend mengulurkan tangannya dengan cepat. Dan menguak fakta bahwa gamis, atau tipe busana klasik lainnya memiliki wajah-wajah baru yang dapat diolah lebih jauh.

Material & Detil
Pada hakikatnya, keindahan sepotong busana tentu tidak hanya dipandang dari satu sisinya saja, misalnya hanya dari siluetnya. Untuk masuk kategori “bagus”, semua elemennya, seperti pilihan bahan, detil, serta cutting harus dicermati. Sepotong gamis atau paduan blus panjang dan rok semata kaki juga dapat terlihat indah dan mendukung kenyamanan pemakainya bila menerapkan semua itu.
Satu hal yang ditakuti oleh para pemakai busana berpotongan serba longgar ini, yaitu khawatir jatuh pada kesan gemuk atau pendek. Dua hal ini dapat disiasati melalui:
• Pilihan pada bahan-bahan berserat lentur dan lembut.
• Detail yang difokuskan pada area ideal tubuh. Misalnya, untuk yang berpinggul lebar, ornamen sebaiknya tidak diletakkan di daerah pinggul, dan bisa dialihkan pada bagian bawah busana.
• Kombinasi warna yang terkontrol. Misalnya, untuk tubuh yang kurang tinggi sebaiknya tidak menerapkan dua potong busana warna kontras.
• Pemilihan alas kaki bertumit sedang atau tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin